Brand Association (asosiasi merek) merupakan segala kesan yang muncul di benak seseorang yang terkait dengan ingatannya mengenai suatu merek. Kesan-kesan yang terkait merek akan semakin meningkat dengan semakin banyaknya pengalaman konsumen dalam mengkonsumsi suatu merek atau dengan semakin seringnya penampakan merek tersebut dalam strategi komunikasinya, ditambah lagi jika kaitan tersebut didukung oleh suatu jaringan dari kaitan-kaitan lain.
Suatu merek yang telah mapan akan memiliki posisi menonjol dalam persaingan bila didukung oleh berbagai asosiasi yang kuat. Berbagai asosiasi merek yang saling berhubungan akan menimbulkan suatu rangkaian yang disebut dengan brand image. Semakin banyak asosiasi yang saling berhubungan, semakin kuat brand image yang dimiliki oleh merek tersebut.
Pada umumnya asosiasi merek menjadi pijakan konsumen dalam keputusan pembelian dan loyalitas pada merek tersebut.
Strategi Komunikasi melalui Media Online dan Media Offline dapat menjadi faktor peningkat Brand Association di benak konsumen. Media Online yang biasanya digunakan Pemasar adalah Website dan Social Media. Sedangkan Media Offline yang sering pula digunakan adalah Baliho, Event dan Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR).
Dalam model terlihat bahwa Kegiatan CSR memiliki pengaruh yang dominan terhadap terbentuknya Brand Association dengan loading factor sebesar 0,310. Disusul kemudian dengan Baliho yang memiliki loading factor sebesar 0,249 terhadap Brand Association.