Tugas Ekonomi Kreatif – Analisis Periklanan

ANALISIS PERIKLANAN – Majalah

Sebagus apa pun produk yang dibuat oleh Produsen, jika tidak dilakukan promosi maka produk tersebut tidak akan dicari orang karena produk tersebut tidak dikenal. Salah satu strategi promosi adalah periklanan.

Singkatnya, Periklanan memegang peranan penting dalam pemasaran produk.

Majalah sebagai salah satu media komunikasi banyak diisi oleh periklanan produk. Dengan iklan tersebut, konsumen digiring untuk mengenal dan tertarik kepada produk yang dipromosikan.

Produk yang diiklankan biasanya akan mengalami peningkatan penjualan, setingkat apa pun kualitas produknya.

Dalam iklan sering digunakan selebritis atau pun pakar sebagai reference group (kelompok acuan). Coba perhatikan iklan sabun mandi, kebanyakan iklan-iklannya “dipenuhi” oleh penampilan para selebritis. Atau juga, iklan produk kesehatan yang menampilkan para pakar seperti : dokter, ahli gigi, atau yang lainnya yang memberi testimoni dan rekomendasi penggunaan produk. Continue reading

Tugas Kewirausahaan – Sesi Etika Bisnis

!adam_air

Etika Bisnis menjadi bagian penting dalam operasional usaha. Tidak sedikit bisnis mengalami failure akibat tidak diterapkannya etika bisnis.

Untuk mendalami materi Etika Bisnis, silahkan download artikel terlampir yang berjudul: Belajar dari Kegagalan si Burung Besi Oranye.

Bacalah dengan seksama, lalu Anda Sebutkan 10 (sepuluh) Kekeliruan yang telah dilakukan oleh Adam Air dalam operasional bisnisnya sehingga mengakibatkan kebangkrutan.

KLIK DI SINI untuk Download Studi Kasus

Tugas Pemasaran Ritel

Tugas Ritel
PETUNJUK PENGERJAAN :
* Bacalah artikel di bawah ini dengan seksama
* Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
* Jawaban ditulis tangan pada kertas yang telah diberi nama dan NRP
1.  Setidaknya terdapat 4 (empat) keuntungan di Pasar Negara Berkembang yang dapat dimanfaarkan Pelaku Bisnis Ritel . Sebutkan apa saja!
2.  Sebutkan 6 (enam) kendala yang dihadapi Peritel di Pasar Negara Berkembang !
3.  Sebutkan 5 (lima) aturan yang sering diterapkan Dunia Ritel di Pasar Negara Berkembang!
4. Sebutkan 9 (sembilan) aturan hasil penelitian FORBES yang dapat digunakan untuk memenangkan persaingan di Pasar Negara Berkembang!
5. Sebutkan 3 (tiga) pertimbangan keberhasilan bisnis supermarket di negara berkembang Asia!

 

ARTIKEL: Continue reading

TUGAS Ekonomi Kreatif dan Praktek Pemasaran 2014

ANALISIS PERIKLANAN – Majalah

Sebagus apa pun produk yang dibuat oleh Produsen, jika tidak dilakukan promosi maka produk tersebut tidak akan dicari orang karena produk tersebut tidak dikenal. Salah satu strategi promosi adalah periklanan.

Majalah sebagai salah satu media komunikasi banyak diisi oleh periklanan produk. Dengan iklan tersebut, konsumen digiring untuk mengenal dan tertarik kepada produk yang dipromosikan.

Produk yang diiklankan biasanya akan mengalami peningkatan penjualan, setingkat apa pun kualitas produknya.

Dalam iklan sering digunakan selebritis atau pun pakar sebagai reference group (kelompok acuan). Coba perhatikan iklan sabun mandi, kebanyakan iklan-iklannya “dipenuhi” oleh penampilan para selebritis. Atau juga, iklan produk kesehatan yang menampilkan para pakar seperti : dokter, ahli gigi, atau yang lainnya yang memberi testimoni dan rekomendasi penggunaan produk. Continue reading

JIMKES – AGUSTUS 2014

JURNAL ILMIAH MANAJEMEN KESATUAN

Volume 1 Nomor 2 – AGUSTUS 2014

ISSN : 2337 – 7860

Table of Contents :

Analisis Efektivitas Modal Kerja Terhadap Profitabilitas dan Aktivitas Pada PT Astra Agro Lestari Tbk dan PT Tunas Baru Lampung
ROSY ABESTY DAN RATIH PUSPITASARI
Keywords : working capital, profitability, activity
Abstract | View PDF KB | Reprints & Permission

Reciprocal Relationship Between Institutional Ownership and Firm Performance
LENY HALIM DAN KIM SUNG SUK
Keywords : insitutional ownership, firm performance
Abstract | View PDF KB | Reprints & Permission Continue reading

The Effect of Product Quality and Differentiation on Customer Loyalty

Kualitas dan Diferensiasi Produk Terhadap Loyalitas Pelanggan

Dari hasil penelitian yang dilakukan di medio tahun 2012 atas produk kuliner yang tampil beda dengan pendahulunya, menunjukkan bahwa Loyalitas Pelanggan lebih dominan dipengaruhi oleh Kualitas Produk dibanding Diferensiasi Produk.

Kualitas Produk telah menjadi atribut produk utama yang menjadi pertimbangan konsumen dalam mengambil suatu keputusan pembelian atas suatu produk. Dengan Kualitas Produk yang tinggi dan tidak diragukan lagi, konsumen cenderung tidak sensitif dengan tingkat harga yang ditetapkan untuk memperoleh produk dimaksud.

Pada kasus tertentu, Diferensiasi Produk memegang posisi sangat kuat dan utama untuk menarik perhatian konsumen serta bisa dijadikan strategi andalan dalam program pemasarannya.

Namun dalam penelitian ini, Konsumen memandang bahwa diferensiasi produk tidak lebih penting daripada Kualitas Produk.

Product Attributes Influence on Customer Satisfaction and its implication to Customer Loyalty

Atribut Produk thdp Kepuasan

Kepuasan Konsumen dapat diciptakan dengan menghadirkan produk dan atribut-atributnya yang sesuai dengan harapan konsumen. Beberapa atribut produk tersebut antara lain : Kualitas Produk, Desain Produk, Fitur Produk, Merek Produk dan Layanan Pendukung.

Dalam model hasil penelitian tentang Layanan sebuah bengkel motor di atas, dapat diketahui bahwa Merek merupakan atribut produk yang dominan mempengaruhi kepuasan pelanggan, kemudian dipengaruhi oleh Layanan Pendukung dan Kualitas Produk Layanan.

Pengaruh tersebut tidak jauh berbeda terhadap Loyalitas Pelanggan, sebagaimana terlihat dalam model berikut ini :

Atribut Produk Thdp Kepuasan dan Dampaknya pd Loyalitas

 

The Influences of Offline and Online Marketing to Brand Association

Brand Association

Brand Association (asosiasi merek) merupakan segala kesan yang muncul di benak seseorang yang terkait dengan ingatannya mengenai suatu merek. Kesan-kesan yang terkait merek akan semakin meningkat dengan semakin banyaknya pengalaman konsumen dalam mengkonsumsi suatu merek atau dengan semakin seringnya penampakan merek tersebut dalam strategi komunikasinya, ditambah lagi jika kaitan tersebut didukung oleh suatu jaringan dari kaitan-kaitan lain.

Suatu merek yang telah mapan akan memiliki posisi menonjol dalam persaingan bila didukung oleh berbagai asosiasi yang kuat. Berbagai asosiasi merek yang saling berhubungan akan menimbulkan suatu rangkaian yang disebut dengan brand image. Semakin banyak asosiasi yang saling berhubungan, semakin kuat brand image yang dimiliki oleh merek tersebut.

Pada umumnya asosiasi merek menjadi pijakan konsumen dalam keputusan pembelian dan loyalitas pada merek tersebut.

Strategi Komunikasi melalui Media Online dan Media Offline dapat menjadi faktor peningkat Brand Association di benak konsumen. Media Online yang biasanya digunakan Pemasar adalah Website dan Social Media. Sedangkan Media Offline yang sering pula digunakan adalah Baliho, Event dan Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR).

Dalam model terlihat bahwa Kegiatan CSR memiliki pengaruh yang dominan terhadap terbentuknya Brand Association dengan loading factor sebesar 0,310. Disusul kemudian dengan Baliho yang memiliki loading factor sebesar 0,249 terhadap Brand Association.

 

The Effect of Product Package on Buying Decision and Its Implication to Brand Switching

Kemasan terhadap Keputusan Pembelian

Dalam Model di atas terlihat bahwa Keputusan Pembelian dipengaruhi oleh faktor-faktor dalam kemasan produk, yang terdiri dari Warna Kemasan, Bentuk Kemasan, Ukuran Kemasan, Desain Kemasan, Informasi dalam Label dan Material Fisik Kemasan.

Dua Faktor yang dominan mempengaruhi keputusan pembelian adalah Material Fisik dan Informasi dalam Label kemasan dengan loading factor secara berurutan 0,415 dan 0,234.

Satu faktor memiliki pengaruh yang negatif terhadap Keputusan Pembelian Konsumen, yaitu faktor Bentuk Kemasan dengan nilai loading factor sebesar -0,102. Hal ini terjadi karena banyak faktor penyebab, di antaranya adalah terlalu beragamnya bentuk kemasan yang disajikan ke hadapan konsumen saat produk dipasarkan. Di samping itu, adanya persepsi yang bertolak belakang antara merek yang diusung dengan bentuk kemasan. Sebelumnya Produk tersebut dikenal sebagai produk yang dikemas dalam botol, namun belakangan tampil pula dengan bentuk kemasan kotak. Perubahan ini tentu memiliki pengaruh terhadap persepsi yang terbentuk di benak konsumen.

Penjelasan tersebut tidak jauh berbeda saat model diperluas dengan memasukkan variabel Brand Switching sebagai variabel endogen yang dipengaruhi oleh variabel keputusan pembelian.

Model Penelitian Kemasan terhadap brans Switching

 

Ketika PILPRES membuka Borok dan Topeng Rakyat Indonesia

KETIKA PILPRES MEMBUKA BOROK DAN TOPENG RAKYAT INDONESIA

Norman Duarte Tolle*

Sudah lama saya tidak menulis artikel dengan judul ‘menarik’ seperti ini. Saya pun sebenarnya bisa saja membuat tulisan ini lebih retoris, dengan bahasa-bahasa tinggi yang menggelitik intelektual, tetapi saya memilih untuk membuatnya sesederhana mungkin. Karena yang ingin saya sentuh adalah hati, bukan intelektualitas.

Rakyat Indonesia memasuki era paling baru dalam kehidupannya akhir-akhir ini. Kebebasan berbicara, terutama di social media, telah membawa rakyat indonesia ke sebuah tata nilai kehidupan yang sama sekali berbeda. Continue reading